Friday, March 4, 2016

SEKILAS FIQH SHOLAT GERHANA MATAHARI

Posted by Abd. Ghofar Arif RM
  1. Hukum melaksanakan sholat gerhana matahari adalah Sunnah Muakkad (sangat dianjurkan) bagi laki-laki maupun perempuan.
  2. Waktu sholat yaitu mulai saat terjadinya gerhana sampai dengan pulih (kembali normal). Bila terlambat dalam melaksanakannya tidak sunnah diqodho'i, tidak seperti sholat sunnah yang lain. 
  3. Boleh dilakukan sendiri, namun lebih baik dilaksanakan dengan berjamaah.
  4. Minimal dilakukan 2 rokaat seperti sholat rowatib, hanya bedanya terletak pada niat.
  5. Niat sholat sunnah gerhana matahari:
اُصَلِّى سُنَّةً لِكُشُفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مِأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

    Tata cara sholat gerhana matahari adalah sebagai berikut:
  • Takbiratul ihram disertai niat
  • Baca doa iftitah
  • Baca surat al fatihah
  • Baca surat (selain al fatihah)
  • Ruku'
  • I'tidal
  • Baca surat al fatihah
  • Baca surat (selain al fatihah)
  • Ruku'
  • I'tidal
  • Sujud dua kali
  • Berdiri untuk melaksanakan rokaat kedua dengan tata cara persis sama dengan rokaat pertama.
  • Tahiyyat, kemudian salam
      Setelah selesai sholat, Imam naik ke mimbar untuk melakukan khutbah. 
      Tata cara, syarat dan rukun khutbah persis sama dengan khutbah jum'ah.

      Sedangkan contoh bacaan "muroqqi" atau bilal agar sesuai dengan peristiwa gerhana matahari adalah sebagai berikut:

معاشر المسلمين وزمرة الامؤمنين رحمكم الله اعلموا ان النبي صلى الله عليه وسلم قال ان الشمس والقمر ايتان من ايات الله لاينكشفان لموت احد ولالحياته فأذاريتم ذلك 
 فصلواوادعواحتى ينكشف مابكم
انصتواواسمعواواطيعوااجركم الله،انصتواواسمعواواطيعوااجركم الله،انصتواواسمعواواطيعوا لعلكم ترجمون
اللهم قوي الاسلام من المسلمين والمسلمات،والمؤمنين والمؤمنات، الاحياء منهم والاموات،ويسرهم على معاند الدين واختم لنامنك بالخيروياخيرالناصرين برحمتك ياارحم الراحمين

Sumber:
Fathul Qarib, Bab Sholatl kusyufain, dll. Zaro Wardi, PP Darussalam, Sumberringin, Trenggalek



Monday, January 25, 2016

FILOSOFI POHON KELAPA (KISAH KETAWADLU’AN KH. ABD. HAMID PASURUAN)

Posted by Abd. Ghafar Arif RM

Dewasa ini. Kita pasti mengetahui, bahwasanya guru mana yang tidak mau semua muridnya berhasil dan sukses dalam mata pelajarannya. Tak ayal jika guru ketika berada di rumah sang guru mondar-mandir, ke sana ke mari, hanya perlu memikirkan metode pengajaran yang mudah dipahami oleh para muridnya.
Hal inilah yang pernah dialami oleh Ust. H. Syamsul Huda, seniman kaligrafi berkaliber nasional jebolan Pondok Pesantren Salafiyah. Selain sangat ahli dalam masalah seni tulis dan lukis kaligrafi, beliau juga sangat ahli dalam masalah ilmu Nahwu.
Al-Kisah dahulu, ketika Ust. Syamsul masih mengajar ilmu nahwu di Pon-Pes Salafiyah, Mulai ba’da shalat shubuh Ust. Syamsul mulai mondar mandir di depan kantor madrasah salafiyah. Yang dipikir tiada lain adalah menggunakan metode apakah yang paling tepat agar semua anak didiknya mendapat nilai bagus semua. Padahal jika dilihat, nilai siswa pada pelajaran nahwu yang diajarkan oleh Ust. Syamsul terbilang lumayan relatif, seperti layaknya sekolah-sekolah formal yang lain pastilah ada satu dua anak yang dapat niali merah.
Sudah hampir jam masuk sekolah Ust. Syamsul masih saja mondar-mandir di depan kantor madrasah. Ketika itu Kiai Hamid yang berada di teras ndalem melihat Ust. Syamsul yang terlihat seperti orang linglung. Kiai Hamid pun datang menghampiri Ust. Syamsul.
“Sul… ayo melok aku.” (Sul… Ayo ikut Saya). Ajak Kiai Hamid. Lalu, Ustad yang kini mengisi jajaran staf pengajar di madrasah tsanawiyah dan aliyah tersebut digandeng tangannya sampai di samping ndalem (kediaman) Kiai Hamid. Di situ Ust. Syamsul ditunjukkan sebuah pohon kelapa yang masih sedikit buahnya.
“Sul…awakmu weroh ta lek krambil iku gak kiro dadi kelopo kabeh. Yo onok singlugur, onok sing dadi degan langsung di ondoh, onok seng dadi kelopo iku mek titik, loh ngono iku mau masio wes dadi kelopo kadang sekdipangan bajing. Cobak pikiren mane, seumpamane lek kembang iku dadi kabeh, singsakaken iku uwite nggak kuat engkok”.
(Sul… apakah kamu tahu, kalau “krambil” (bunga kelapa) itu tidak akan jadi kelapa semuanya. Ya ada yang terjatuh, ada yang masih jadi degan akan tetapi sudah diambil, ada juga yang sudah jadi kelapa, itu pun sedikit. Walau pun sudah jadi kelapa, terkadang belum dipanen sudah dimakan sama tupai dulu. Coba kamu pikir, kalau bunga itu jadi kelapa semua, yang kasihan itu pohonnya, pasti tidak akan kuat.) ujar Kiai Hamid. Belum Ust. Syamsul menjawab Kiai Hamid melanjutkan lagi. “anggepen ae wet kelopo iku mau guru, lek onok guru muride dadi kabeh yo angel, yo onok sing bijine elek, yo onok sing pas-pasan. Yo onok mane sing apik. Engko lek muride oleh nilai apik kabeh sak’aken gurune, biso-biso lek nggak kuat guru iku mau biso ngomong “ikiloh didikanku, dadi kabeh sopo disek gurune” lah akhire isok nimbulno sifat sombong.
Paham awakmu Sul? Lek paham wes ndang ngajaro, sekolahe wes wayahe melebu.” (anggap saja pohon kelapa itu tadi adalah guru. Kalau ada seorang guru yang muridnya sukses semua itu sangat sulit. Ya pastinya ada yang nilainya jelek, ada yang nilainya biasa-biasa, dan ada juga yang nilainya bagus. Nanti kalau nilai muridnya bagus semua yang kasihan adalah gurunya. Bisa-bisa guru tersebut berbicara “ini loh, anak didikku, semuanya sukses, siapa dulu gurunya” lah, akhirnya bisa menimbulkan sifat sombong.
Kamu paham Sul? Kalau paham cepat mengajar, sudah waktunya jam masuk sekolah.) tambah Kiai Hamid. Tanpa menjawab Ust. Syamsul pun langsung undur diri dari Kiai Hamid. Subhanalloh … padahal, Ust Syamsul masih bercerita sedikit pun, akan tetapi sudah menjawab semua yang dikeluhkan oleh Ust. Syamsul, dengan menggunakan sebuah filosofi pohon kelapa.
Setiba dikelas Ust. Syamsul masih terpikir oleh ucapan Kiai Hamid tadi. “benar juga apa yang dikatakan oleh beliau (Kiai Hamid”. Ujar Ust. Syamsul dalam hati. Sebaiknya cerita ini bisa menjadi ibrah bagi para guru, agar tidak terlalu berkecil hati ketika ada satu-dua anak didiknya yang didak mampu pada pelajaran yang guru ajarkan. Dibalik itu semua pasti akan ada hikmahnya… 


Sumber Pondok Salafiyah Pasuruan 

Artikel Terbaru