Monday, January 20, 2014

Cara Membiakkan Tanaman Hias


Posted by Abd. Ghafar Arif RM    

Sama seperti makhluk hidup lainnya, tanaman hias juga melakukan perkembangbiakan. Perkembangbiakan ini bertujuan untuk melestarikan keturunannya. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, manusia bertambah banyak sehingga sebahagian besar tanaman tidak bisa melakukan pelestarian. Hal ini di karenakan lahan semangkin sempit, sudah habis untuk bangunan kepentingan manusia dan beberapa tanaman menjadi terabaikan, ataupun punah dan menjadi langkah atau sulit untuk mendapatkannya.
          Karena hal tersebut beberapa hobis tanaman hias sudah mulai melestarikannya kembali dengan cara memperbanyak tanaman hias. Memperbanyak tanaman hias untuk mendapatkan varietas baru atau sekedar menambah koleksi, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (melalui perkawinan) dan vegetatif (tanpa perkawinan).
          Masing – masing cara mempunyai jenis dan langkah berbeda, serta kelebihan dan kelemahannya masing- masing. Sebelum memilih cara apa yang akan kita gunakan untuk memperbanyak tanaman hias, apakah sekedar memperbanyak saja untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induknya atau memang ingin mendapatkan varietas baru yang sifat keturunannya berbeda dari induknya. Agar anda tidak salah memilihnya, berikut penjelasan kedua cara memperbanyak adenium.
     1. Cara Generatif
         Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan tanaman melalui perkawinan sel - sel reproduksi. Untuk    tanaman hias yang berbunga, melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji yang diperoleh dari penyerbukan benang sari sebagai sel jantan dan kepala putik sebagai sel betinanya.
         Penyerbukan  pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada perantara (Self incompatible). Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki lebah yang hinggap pada bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan menempel pada benang sari. Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain. Pada saat dia hinggap di bunga lain maka benang sari yang menempel pada kaki lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan putik yang saling menempel ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang menghasilkan biji.
          Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami. Kelemahannya selain membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya. Untuk mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan / manual dengan bantuan tangan manusia.
          Caranya adalah dengan mengambil benang sari pada bunga yang akan disilangkan lalu ditempelkan pada putik adenium jenis lain yang memiliki genetik yang berbeda dengan menggunakan alat (cutton bud). Untuk melakukannya perlu ketelitian agar berhasil, jika penyerbukan berhasil maka dalam waktu kurang lebih 2 minggu akan tumbuh sepasang buah yang berbentuk tanduk dan berwarna hijau.
          Setelah buah matang, yang ditandai dengan pecahnya buah, segera ambil biji di dalam buah sebelum hilang tertiup angin. Jemur biji hingga 2-3 jam atau sampai biji kering. Selanjutnya semai biji pada media tanam (sekam bakar di campur dengan pasir dengan komposisi  1:1). Bila dapat tumbuh (mulai bertunas) setelah lebih dari 2 minggu. Dengan tumbuhnya tunas ini berarti proses perbanyakan berhasil.
          Tips.
Bila akan menyilangkan tanaman hias bunga, pilihlah bunga  yang telah berumur antara 2-5 hari untuk bunga betinanya, dan 3-7 hari untuk bunga jantaannya. Hal ini agar sel-sel produksinya cukup kuat untuk melakukan penyerbukan. Ciri-ciri sel jantan yang cukup umur adalah serbuk pada benang sari  sudah kering dan sudah menggumpal.
          Agar mudah memperoleh benang sari dan menempelkannya pada putik, buka daun hingga terlihat dasar bunganya. Setelah itu ambil benang sari menggunakan pinset atau kuas yang halus. Tempelkan benang sari itu pada putik lalu bungkus bunga yang menjadi bunga betinanya agar proses penyerbukan bersih dan steril.
          Kelebihan dari cara generatif adalah:
           1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak, sehingga mudah di semai. 
           2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul  yang sesuai dengan sifat masing – masing bunga induknya.
           3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama adenium hibrida.
          Kekurangan dari cara generatif adalah :
           1. Memerlukan waktu yang lama.
           2. Tingkat kegagalan tinggi.
           3 .Pelaksanaannya rumit.
           4. Daya hidup rendah.
     2. Cara Vegetatif
      Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak melalui perkawinan sel-sel, tetapi dengan menumbuhkan jaringan – jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti akar, daun, batang, atau mata tunas.
          Perbanyakan adenium yang umum dilakukan adalah dengan menyambung, stek dan cangkok batang. Menurut Slamet Budiarto (Field Manager Ijo Nurcery), jenis sambung menggunakan batang (grafting) adalah jenis yang banyak dilakukan. Grafting dilakukan dengan cara menggabungkan batang bawah dengan batang atas dari adenium yang berlainan.
           Selain grafting, stek juga mudah dan sering dilakukan untuk memperbanyak adenium tanpa menggabungkan sel-sel reproduksi. Cara ini dilakukan dengan memotong batang dari induk yang sehat, lalu ditanam pada media tanam. Untuk memilih batang yang sehat, pilihlah batang yang mempunyai diameter minimal 2 cm dan bukan berasal dari batang utama.
Setelah ditanam kurang lebih 2 minggu, baru batang tersebut akan mengeluarkan tunas. Ini berarti stek berhasil dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif ada banyak yaitu:
1. Stek  (mawar, melati, asoka, dll)
2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera, cocor bebek)
3. Menyambung / grafting (bougenvile, adenium, puring, ficus)
4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring)
5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung pucuk)
6. Keiki (Anggrek)
7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring, dieffenbaciha)
8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom)

No comments:

Artikel Terbaru