Posted by Abd. Ghafar Arif RM
Sama seperti makhluk hidup lainnya, tanaman
hias juga melakukan perkembangbiakan. Perkembangbiakan ini bertujuan untuk
melestarikan keturunannya. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, manusia
bertambah banyak sehingga sebahagian besar tanaman tidak bisa melakukan
pelestarian. Hal ini di karenakan lahan semangkin sempit, sudah habis untuk
bangunan kepentingan manusia dan beberapa tanaman menjadi terabaikan, ataupun
punah dan menjadi langkah atau sulit untuk mendapatkannya.
Karena hal tersebut beberapa hobis tanaman hias sudah mulai
melestarikannya kembali dengan cara memperbanyak tanaman hias. Memperbanyak
tanaman hias untuk mendapatkan varietas baru atau sekedar menambah koleksi,
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (melalui perkawinan) dan
vegetatif (tanpa perkawinan).
Masing – masing cara mempunyai jenis dan langkah berbeda, serta
kelebihan dan kelemahannya masing- masing. Sebelum memilih cara apa yang akan
kita gunakan untuk memperbanyak tanaman hias, apakah sekedar memperbanyak saja
untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induknya atau memang ingin mendapatkan
varietas baru yang sifat keturunannya berbeda dari induknya. Agar anda tidak
salah memilihnya, berikut penjelasan kedua cara memperbanyak adenium.
1. Cara
Generatif
Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan tanaman
melalui perkawinan sel - sel reproduksi. Untuk tanaman hias yang berbunga, melakukan
reproduksi dengan cara membentuk biji
yang diperoleh dari penyerbukan benang sari sebagai sel jantan dan kepala putik
sebagai sel betinanya.
Penyerbukan pada tanaman bunga
bisa berhasil bila ada perantara (Self
incompatible). Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki
lebah yang hinggap pada bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan
menempel pada benang sari. Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain.
Pada saat dia hinggap di bunga lain maka benang sari yang menempel pada kaki
lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan putik yang saling menempel
ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang menghasilkan biji.
Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami. Kelemahannya selain
membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya.
Untuk mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan /
manual dengan bantuan tangan manusia.
Caranya adalah dengan mengambil benang sari pada bunga yang akan
disilangkan lalu ditempelkan pada putik adenium jenis lain yang memiliki
genetik yang berbeda dengan menggunakan alat (cutton bud). Untuk melakukannya perlu ketelitian agar berhasil,
jika penyerbukan berhasil maka dalam waktu kurang lebih 2 minggu akan tumbuh
sepasang buah yang berbentuk tanduk dan berwarna hijau.
Setelah buah matang, yang ditandai dengan pecahnya buah, segera ambil
biji di dalam buah sebelum hilang tertiup angin. Jemur biji hingga 2-3 jam atau
sampai biji kering. Selanjutnya semai biji pada media tanam (sekam bakar di
campur dengan pasir dengan komposisi 1:1).
Bila dapat tumbuh (mulai bertunas) setelah lebih dari 2 minggu. Dengan
tumbuhnya tunas ini berarti proses perbanyakan berhasil.
Tips.
Bila akan menyilangkan tanaman hias bunga,
pilihlah bunga yang telah berumur antara
2-5 hari untuk bunga betinanya, dan 3-7 hari untuk bunga jantaannya. Hal ini
agar sel-sel produksinya cukup kuat untuk melakukan penyerbukan. Ciri-ciri sel
jantan yang cukup umur adalah serbuk pada benang sari sudah kering dan sudah menggumpal.
Agar mudah memperoleh benang sari dan menempelkannya pada putik, buka
daun hingga terlihat dasar bunganya. Setelah itu ambil benang sari menggunakan
pinset atau kuas yang halus. Tempelkan benang sari itu pada putik lalu bungkus
bunga yang menjadi bunga betinanya agar proses penyerbukan bersih dan steril.
Kelebihan dari cara generatif adalah:
1.
Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak,
sehingga mudah di semai.
2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat
unggul yang sesuai dengan sifat masing – masing bunga induknya.
3. Cocok
untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama
adenium hibrida.
Kekurangan dari cara generatif adalah :
1.
Memerlukan waktu yang lama.
2.
Tingkat kegagalan tinggi.
3
.Pelaksanaannya rumit.
4. Daya
hidup rendah.
2. Cara
Vegetatif
Perbanyakan
vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak melalui perkawinan sel-sel, tetapi
dengan menumbuhkan jaringan – jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti
akar, daun, batang, atau mata tunas.
Perbanyakan
adenium yang umum dilakukan adalah dengan menyambung, stek dan cangkok batang.
Menurut Slamet Budiarto (Field Manager Ijo Nurcery), jenis sambung menggunakan
batang (grafting) adalah jenis yang banyak dilakukan. Grafting dilakukan dengan
cara menggabungkan batang bawah dengan batang atas dari adenium yang berlainan.
Selain grafting, stek juga mudah dan sering dilakukan untuk memperbanyak
adenium tanpa menggabungkan sel-sel reproduksi. Cara ini dilakukan dengan
memotong batang dari induk yang sehat, lalu ditanam pada media tanam. Untuk
memilih batang yang sehat, pilihlah batang yang mempunyai diameter minimal 2 cm
dan bukan berasal dari batang utama.
Setelah ditanam kurang lebih 2 minggu, baru batang
tersebut akan mengeluarkan tunas. Ini berarti stek berhasil dilakukan. Cara perbanyakan
vegetatif ada banyak yaitu:
1. Stek (mawar,
melati, asoka, dll)
2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera, cocor
bebek)
3. Menyambung / grafting (bougenvile, adenium, puring,
ficus)
4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring)
5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung pucuk)
6. Keiki (Anggrek)
7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring,
dieffenbaciha)
8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom)
No comments:
Post a Comment