Wednesday, January 29, 2014

PEMBIAKAN DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN

Posted by Abd. Ghafar Arif RM
Salah satu cara pembiakan tanaman hias adalah melalui teknik kultur jaringan.Teknik kultur jaringan merupakan  perbanyakan tumbuhan secara invitro. Perbanyakan secara  invitro adalah penanaman jaringan atau organ tumbuhan di luar lingkungan tumbuhnya.
Melalui kultur jaringan ini, jaringan tumbuhan diambil sedikit, lalu ditumbuhkan dalam media buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna. Kultur jaringan dilakukan pada prinsip totipotensi. Menurut prinsip ini setiap sel tumbuhan mengandung informasi genetik yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap.
Teknik kultur jaringan tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Teknik ini harus dilakukan di dalam ruangan khusus yang steril agar terbebas dari kontaminasi udara luar. Kultur jaringan dilakukan di dalam suatu labolatorium khusus yang di gunakan untuk kultur jaringan. Labolatorium berfungsi untuk mengkondisikan kultur dalam suhu dan pencahayaan terkontrol yang dilengkapi dengan alat dan bahan untuk pembuatan media.
Pada dasarnya tumbuh – tumbuhan memiliki daya regenerasi yang kuat. Dasar inilah yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya industri perbanyakan (propagasi) tanaman.
Bila sel-sel jaringan atau organ tanaman di luar lingkungan tumbuhan (ini) dengan menggunakan larutan bahan makanan larutan bahan makanan sintentik ternyata dapat bergenerasi menjadi tunas dan akar yang selanjutnya dapat berkembang menjadi tanaman normal yang mampu hidup mandiri menjadi tanaman yang utuh.
A.   Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan               
Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah seperti berikut :
1. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro, asam ammio, vitamin, gula, serta hormon tumbuhan dengan perbandingan tertentu.
2. Siapkan eksplan (jaringan yang akan di kultur). Misalnya eksplan berupa potongan dari akar tanaman tertentu.
3. Tanamkan eksplan pada media yang telah di siapkan.
4. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.
B.  Gangguan pada Kultur Jaringan
Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan secara umum dapat muncul dari bahan yang di tanam, lingkungan kultur maupun manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul antara lain adalah :
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus dan lain - lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaannya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.
C.  Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihannya :
1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis.
2. Tidak memerlukan tempat yang luas.
3. Tidak tergantung pada musim, sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Dengan metode kultur jaringan dapat dihasilkan jumlah bibit tanaman dalam skala besar dan dalam waktu relatif singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis. Dari kelebihan ini kita bisa belajar mengkultur tanaman yang bernilai jual dengan benar sehingga dapat di manfaatkan sebagai sumber pendapatan.
Sedangkan kekurangan teknik ini adalah :
1. Membutuhkan biaya besar karena harus dilakukan di dalam labolatorium dan menggunakan bahan kimia.
2. Membutuhkan keahlian khusus.
3. Membutuhkan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembaban udara tinggi.

Artikel Terbaru