Islam adalah Agama yang sempurna,
karena ia adalah system hidup yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan
Maha Bijaksana, hal ini didasarkan pada firman Allah SWT : “Pada hari ini Aku
sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan atasmu nikmat-Ku, dan Aku ridhai
Islam sebagai aturan hidupmu.” (QS. 5:3). Oleh karena itu aturan Islam haruslah
mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Demikian
tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan Rahim ini, sehingga
bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap
alam dan lingkungan hidupnya.
Di era globalisasi sekarang ini
dunia dihadapi berbagai masalah, salah satunya adalah pemanasan global yang
dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan terhadap lingkungan sekitar kita. Karena
pemanasan global, polusi, hutan yang berkurang, pasokan terbatas sumber daya
alam, orang menjadi sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Sampah di
lingkungan yang mempengaruhi udara, air, tanah, hewan, tumbuhan dan manusia. Apabila
kita menggunakan lingkungan sebagai limbah, kita mengambil tanah dari alam
liar, polusi lingkungan, dan menguras sumber daya alam. Maka sedikit demi
sedikit alam yang ada di sekitar kita akan berubah menjadi tampat yang tak
pernah akan kita impikan untuk anak cucu kita nanti.
A. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem. Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme beserta lingkungan non-hayati yang dinamis
dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu unit yang
fungsional. Manusia merupakan bagian yang terintegrasi dalam ekosistem.
Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran – dapat berupa genangan
air pada suatu lubang pohon hingga ke samudera luas.(Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem)
Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua
kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya
rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914).
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Individu
Individu
adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah
pohon.
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam
kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa
macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya
komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen
suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang
terdapat di dalamnya.
Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas
cakupannya.
Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di
permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar
lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem
alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan
manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat
manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam,
waduk dan akuarium.
Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri atas :
1. Komponen Biotik terdiri dari:
a. Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan
dan penyedia makanan untuk makhluk hidup yang lain.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal makanan.
c. Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati.
Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.
2. Komponen Abiotik terdiri dari:
Cahaya matahari, Tanah, Air, Udara, Suhu, dan Kelembaban.
Kedua komponen tersebut berada pada
suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya,
pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang
termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang
terlarut dalam air.
Interaksi Antara Komponen Ekosistem
Didalam ekosistem, komponen biotik
dan abiotik merupakan komponen pokok ekosistem yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Antara komponen biotik dengan abiotik saling
mempengaruhi. Hubungan antarkomponen dalam ekosistem tersebut disebut hubungan
ekologi.
B. KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN EKOSISITEM
Pernahkah terbayang oleh kamu,
seperti apakah keadaan bumi pada masa lalu? Samakah dengan keadaan sekarang?
Sejalan dengan perubahan waktu, lingkungan selalu mengalami perubahan.
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu. Jika kita
berada di sekolah, maka lingkungan kita adalah segala sesuatu yang berada di
sekolah. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi antara
makhluk hidup dan tak hidup dalam suatu tempat tertentu disebut ekosistem. Jika
suatu lingkungan mengalami perubahan maka ekosistem yang terdapat di situ akan
mengalami perubahan juga. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah dan
perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
a. Perubahan Ekosistem secara Alamiah
Akhir-akhir ini sering terjadi
bencana alam berupa gunung meletus atau gempa bumi. Peristiwa-peristiwa
tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan
sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup
lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka
makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan bencana alam
gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan peristiwa alam yang terjadi, ekosistem
akan berubah secara drastis. Dalam sebuah ekosistem, jika salah satu makhluk
hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang lainnya.
Peristiwa alam lain yang juga dapat merusak kesimbangan ekosistem adalah
kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan
mengakibatkan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan dapat
memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
b. Perubahan Ekosistem Akibat Perbuatan
Manusia
Manusia
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun
pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan akibatnya. Apa saja kegiatan
manusia yang dapat menyebabkan perubahan ekosistem bahkan kerusakan ekosistem.
a. Pencemaran. (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau
sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari
rusaknya hutan.
d. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
e. Perburuan liar.
f. Merusak hutan bakau.
g. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
h. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
i. Bangunan liar di daerah aliran sungai
(DAS)
c. Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia
terhadap Lingkungan
Kerusakan lingkungan yang terjadi
akhir-akhir ini sudah tergolong sangat parah. Pencemaran lingkungan sudah
terjadi di hampir wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki
tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi. Selain akibat dari peristiwa alam dan
ulah manusia yang sengaja merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi,
penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita, tanpa kita sadari dapat
merusak lingkungan dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk buatan yang
tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Petani biasanya menggunakan pupuk
untuk menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk menghasilkan produksi
pertanian yang tinggi maka patani tidak jarang menggunakan pupuk secara
berlebihan. Walaupun diberikan dalam jumlah banyak, namun tanaman pertanian
memiliki kemampuan sendiri dalam menyerap pupuk. Akibatnya kelebihan pupuk
tersebut akan mengendap di dalam tanah. Jika terjadi hujan, maka pupuk yang
tidak digunakan itu akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu
bermuara di sungai atau danau. Pada mulanya pupuk yang berada di dalam danau
ini akan menyuburkan tanaman air. Namun, jika jumlahnya sangat banyak
pertumbuhan tanaman air tersebut menjadi tidak terkendali. Dengan pertumbuhan
yang tidak terkendali dari tanaman air akan menutup perairan sehingga
merintangi atau mengganggu transportasi air, mempercepat pendangkalan perairan,
menyumbat saluran irigasi serta instalasi pembangkit listrik tenaga air.
C.
UPAYA PELESTARIAN EKOSISTEM
Melestarikan ekosisterm merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi
terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Usaha
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan
kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan;
b. Menghargai keanekaragaman hayati;
c. Menggunakan pendekatan integratif;
d. Menggunakan pandangan jangka panjang;
1. Upaya yang dilakuukan Pemerintah.
Pemarintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
terbentuknya pelestarian ekosistem. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara
lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang
Ketentuan-ketentuan PokokPengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah Rl No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah. Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya
kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Upaya
pelestaran tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kita mengetahui
bahwa dalam Udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang
kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap orgarnisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain:
1) Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
2) Mengupayakan
pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan
maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong
asap
3) Mengurangi atau
bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak
dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, Padahal hutan
merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau
penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang
pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan
sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan
sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
d. Pelestarian
laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.
Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.
Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan
kegiatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya
abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran
ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman
bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar
pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman
laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara
manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut
akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.